Oleh: I MADE RADHEYA
Kepala SMA 1 Kuta Selatan, I Nyoman Tingkat menyabet juara III dalam ajang lomba menulis artikel tingkat nasional dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Artikelnya yang berjudul “Perjanjian Guru dengan Murid”, dimuat di Bali Post, 15 Mei 2016 menempati peringkat III untuk kategori guru. Untuk prestasinya ini, Tingkat mendapat hadiah uang tunai Rp 10 juta.
Tingkat menyatakan guru kini tak hanya dituntut terampil mengajar, tetapi juga menulis. Dengan menulis, guru memiliki karya yang membuatnya makin mulia sebagai pendidik. Itu sebabnya, Anies Baswedan saat masih menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menularkan semangat, “guru mulia karena karya”.
“Dengan menulis, seorang guru menjadi guru di ruang kelas yang terbatas. Dengan menulis, seorang guru memberi jalan bagi dirinya untuk menjadi guru pada ruang kelas yang tak terbatas yakni masyarakat. Tulisan-tulisannya yang dipublikasikan secara meluas menyebabkan seorang guru menjadi guru masyarakat, guru loka, guru masyarakat,” kata Tingkat.
Tak hanya itu, dengan menulis, seorang guru akan dikenang sebagai guru sepanjang masa, melampaui batas usianya. Tulisan-tulisannya akan menjadi dokumen sejarah yang akan disimak generasi masa mendatang, bertahun-tahun, belasan tahun, berpuluh-puluh tahun bahkan berates-ratus tahun kemudian. Dengan menulis, guru telah membuat berumah dalam sejarah. “Seperti diungkapkan Pramudya Ananta Toer, ‘Menulislah. Selama engkau tidak menulis, engkau akan hilang dari dalam masyarakat dan dari pusaran sejarah’,” kata Tingkat.
Tingkat tak hanya berucap sloganitis. Dia bersetia melakoni jalan guru yang juga menulis. Kesetiaannya berbuah. Tiga buah buku bisa dihasilkannya, sejumlah prestasi penulisan tingkat nasional pun disabetnya. Terakhir, bertepatan dengan peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dia menyabet juara III tingkat Nasional dalam Lomba Menulis Artikel, Foto, dan Feature dalam rangka Hardiknas 2016. Penyerahan hadiah dirangkaikan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-71 di Hotel Merciur Jakarta itu dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi dan mantan Mendikbud Anies Baswaden. Saat bersamaan pula diserahkan hadiah bagi para guru, kepala sekolah, pengawas, dan widyaiswara berprestasi tingkat Nasional tahun 2016.
Artikel I Nyoman Tingkat berjudul “Perjanjian Guru dengan Murid” yang dimuat di Bali Post, 15 Mei 2016 berhasil meraih juara III untuk kategori guru. Lomba dibagi dalam tiga kategori, yaitu kategori guru, orang tua, dan wartawan. Hadiah masing-masing juara setiap kategori berturut-turut adalah Rp 15.000.000,00, Rp 12.000.000,00 dan Rp 10.000.000,00 untuk juara I, II, dan III.
Artikel Tingkat yang berhasil meraih juara III ini berintikan perlunya guru mengadakan perjanjian dengan siswa dalam melaksanakan pembelajaran pada awal tahun pembelajaran. Dengan perjanjian itu, guru dan siswa dapat saling mengingatkan.
Ada tiga persetujuan yang ditawarkan Tingkat dengan siswa, yaitu masalah kehadirannya di ruang kelas pembelajaran terkait dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah, model pembelajaran yang dilakukan, dan model evaluasi yang digunakan dalam penilaian.
Tingkat menyadari, posisinya sebagai kepala sekolah yang wajib mengajar 6 jam per minggu sering ‘terganggu’ dengan tugas-tugas administrasi dan tugas dinas lainnya. Ini harus dikomunikasikan kepada siswa agar mereka paham dengan tugasnya masing-masing. Tingkat lantas menawarkan hari pengganti sebagai jalan solusi.
Selanjutnya, model pembelajaran yang dilakukan menggunakan focus group discussion (FGD) dengan membuat makalah kecil yang disarikan dari buku teks kemudian dipresentasikan di dalam kelas, dan model evaluasi yang berbasis proyek, kelompok, dan individu.
Walaupun kerja kelompok dalam pembelajaran, Tingkat menekankan pentingnya siswa saling berkontribusi, jangan sampai ada penumpang gelap dalam kelompok, alias hanya menumpang nama. Semua perjanjian itu disepakati bersama antara guru dan siswa pada awal tahun pembelajaran yang bersifat mengikat selama satu tahun pelajaran.
Artikel para pemenang dihimpun dalam satu buku. Pembukuan hasil karya pemenang ini penting sebagai masukan bagi pengampu kepentingan di dunia pendidikan. Buku ini disusun agar dapat digunakan sebagai informasi bagi para pembaca untuk mengetahui bagaimana karya-karya artikel dan feature yang layak memenangkan perlombaan ini. Penerbitan buku ini mengukuhkan semangat “Guru Mulia karena Karya” yang diinisiasi oleh Anies Baswedan ketika menjabat Mendikbud. (*)
____________________________________
Penyunting: I MADE SUJAYA
http://feeds.feedburner.com/balisaja/pHqI