Oleh: I KETUT JAGRA
Puncak acara Dies Natalis XXXII dan Wisuda XXXV IKIP PGRI Bali di Inaa Grand Bali Beach, Sanur, Selasa (25/8) lalu bergemuruh manakala nama lelaki asal Serongga, Gianyar ini disebut di antara 479 wisudawan yang sedang dilantik Rektor IKIP PGRI Bali, I Made Suarta. Dewa Bagus Putu Rolingstun, selarik nama yang kontan mengundang perhatian para wisudawan dan undangan yang hadir. Sebagian besar hadirin tersenyum, tak sedikit juga yang tertawa kecil mendengar nama unik dan otentik itu. “Wah, ada Mick Jagger nih,” celetuk seorang hadirin.
![]() |
Rolingstun bersama istri, anak dan ibu kandungnya. |
Tak hanya sekali nama Dewa Bagus Putu Rolingstun mengundang perhatian. Manakala pembawa acara memanggilnya ke panggung menyampaikan kesan-pesan wisudawan, hadirin pun memberikan sambutan meriah. Puncaknya, gemuruh tepuk tangan diberikan kepada lulusan Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) itu ketika diumumkan sebagai wisudawan terbaik IKIP PGRI Bali dengan indeks prestasi kumulatif 3,85.
Nama Rolingstun memang langsung mengingatkan orang pada grup musik cadas Rolling Stone. Usut punya usut, nama Rolingstun memang memiliki latar belakang sejarah yang berkaitan dengan grup musik rock itu.
Kisahnya bermula ketika Dewa Bagus masih dalam kandungan, sang ayah yang bekerja sebagai tenaga keamanan di Hotel Segara Village Sanur, tengah risau memikirkan biaya persalinan sang istri. Perasaan gelisah sang ayah kian menghantui tatkala menerima kabar via telepon mengenai sang istri yang sudah akan melahirkan. Itu berarti, biaya persalinan mesti segera disiapkan.
Di tengah kebingungan itu, dalam perjalanan pulang ia menemukan dompet yang diduga kuat milik seorang tamu asing. Tak hanya berisi uang banyak, dompet itu juga berisi sebuah kartu bergambar Rolling Stone.
Dompet itu pun dikembalikan kepada sang tamu. Sang tamu tentu berterima kasih dan turut membantu biaya persalinan Dewa Bagus. Tentu saja, ayah Dewa Bagus girang bukan kepalang. Bayangan suram beban biaya persalinan teratasi. Dompet tamu itu seolah menjadi dewa penolong. Si tamu pun mengusulkan agar si bayi diberi nama Rolling Stone. Hanya saja, penulisannya kemudian sedikit diubah, disesuaikan dengan ucapannya, Rolingstun.
Yang menarik lagi, anak keduanya juga diberi nama Desak Silvia Loren, mengikuti nama aktris dunia kenamaan Sophia Loren. Orangtua punya alasan memberi nama Barat lagi untuk anak kedua. “Agar tidak sanglir atau terlalu berbeda jauh dengan nama sang kakak yang kebarat-baratan,” kata sang ibu.
Meski bernama kebarat-baratan, Dewa Bagus Rolingstun yang berasal dari Serongga, Gianyar ini tetap bersyukur dan bangga dengan nama pemberian ayahnya itu. Memang, ayahnya bukanlah penggemar Rolling Stone. Bahkan, lagu-lagu Rolling Stone tak dikenalnya.
“Saya juga tak tahu lagu-lagu Rolling Stone,” kata Dewa Bagus.
Orang mungkin tersenyum atau malah mengguyoni Rolingstun. Nyatanya, dia menunjukkan kemampuannya hingga menjadi yang terbaik di antara para wisudawan IKIP PGRI Bali. Di atas panggung, Rolingstun pun tampil tenang. Di tengah sorotan para hadirin, Rolingstun menyampaikan pesan sederhana untuk teman-temannya sesama wisudawan.
“Setelah wisuda ini, tugas kita bukan lagi sekadar mencari kerja, tetapi menciptakan kerja,” tandasnya. (b.)
_______________________________
_______________________________
Penyunting: I MADE SUJAYA
http://feeds.feedburner.com/balisaja/pHqI