Menu

Mode Gelap
Habis PKB, Terbitlah FSBJ: Merajut Kesinambungan Seni Tradisional dan Modern Fleksibel dan Adaptif, Arja Takkan Pernah Mati PKB 2025 Siap Menyala, Membawa Bali Bersinar “Masayut Tipat”, Sucikan Diri Songsong Era Baru Cegah Bhuta Kala, Warga Pupuan Pasang “Empegan” di Gerbang Rumah

Bale Bengong · 23 Jan 2020 12:42 WITA ·

Ini Kegiatan Penutup Brata Siwaratri yang Sering Dilupakan


					Menyerahkan dana punia kepada orang yang disucikan. Perbesar

Menyerahkan dana punia kepada orang yang disucikan.

Oleh I Ketut Jagra

Sejak Kamis (23/1) pagi, umat Hindu melaksanakan ritual pemujaan Dewa Siwa sebagai rangkaian hari Siwaratri. Didahului dengan persembahyangan sebagai pertanda dimulainya brata Siwaratri yang meliputi jagra (tidak tidur), upawasa (berpuasa) dan monabrata (tidak berbicara). Kekhidmatan pelaksanaan brata Siwaratri mulai terasa memasuki malam hari.

Menurut tatacara pelaksanaan brata Siwaratri yang tertulis dalam Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-aspek Agama Hindu, upawasa berlangsung sejak pagi hari pada panglong ping 14 Sasih Kapitu hingga besok paginya (24 jam). Setelah itu, sampai malam (12 jam) umat yang melaksanakan upawasa sudah bisa makan nasi putih berisi garam dan minum air putih. Jagra yang dimulai sejak panglong ping 14 berakhir keesokan harinya sekitar pukul 18.00 (36 jam).

Namun, banyak orang sering lupa dengan penutup rangkaian upacara Siwaratri, yakni melaksanakan dana punia. Perihal pelaksanaan dana punia sebagai penutup rangkaian upacara Siwaratri ini disuratkan Mpu Tanakung dalam Kakawin Siwaratrikalpa yang menjadi rujukan pelaksanaan upacara Siwaratri. Berikut petikan bait kakawin itu yang dikutip Ki Nirdon dalam buku Wija Kasawur.

ri moksa nikanang kulem ri teka ning rahina masunga dana ring sabha/suwarna Siwalingga dana ri mahadwija paramasusila wedawit/asing lwira nikang dateng sungana dana sakawasa hayo jugatulak/teher kaluputang turu ri rahinanya sagawaya hayo kurang tutur//

Bait kakawin itu diterjemahkan Ki Nirdon sebagai berikut.

Setelah malam lewat serta pagi pun datang, berikanlah punya (dana: sedekah) kepada masyarakat/Lingga Siwa yang terbuat dari emas dihaturkan kepada sang mahapandita yang bijaksana dan memahami Weda/setiap orang yang datang diberikan punyasemampunya dan jangan menolak kedatangannya/lalu hendaklah jangan tidur pada hari itu, apabila bekerja jangan kurang sadar//

Memberikan punia (dana punia) menjadi bagian utuh dari rangkaian upacara Siwaratri. Dalam keyakinan Hindu, memberikan punya memang memiliki nilai pahala yang tinggi.

Selamat menjalankan brata Siwaratri. Selamat berjuang menjadi manusia terjaga. (b.)

  • Teks: I Ketut Jagra
  • Foto: I Made Sujaya
  • Penyunting: I Made Sujaya
Artikel ini telah dibaca 288 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Nyepi untuk Semua

28 Maret 2025 - 14:47 WITA

Ogoh-Ogoh dan Persatuan Gerak Generasi Muda

28 Maret 2025 - 14:23 WITA

Saraswati, E-book, dan Hoaks

8 Februari 2025 - 08:09 WITA

Siwaratri, Momentum Pendidikan Spiritual dan Lingkungan di Sekolah

27 Januari 2025 - 07:32 WITA

Meningkatkan Martabat Pendidikan Pertanian di Tengah Dominasi Pariwisata

9 Desember 2024 - 08:33 WITA

Tanaman Cabai di Beranda Ruang Kelas: Catatan Harian dari SMKN 1 Petang

6 November 2024 - 19:56 WITA

Trending di Bale Bengong