Jumat, 28 Oktober 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, SMAS Pariwisata PGRI Dawan, Klungkung yang bermarkas di Jalan Flamboyan 57 Semarapura menggelar acara Pesta Baca Puisi. Selain merayakan Bulan Bahasa, kegiatan sederhana ini juga dirangkaikan dengan perayaan 41 tahun Sanggar Binduana. Acara berlangsung meriah. Siswa dan guru bergiliran membaca puisi.
Memang, 28 Oktober 1981, di SMP PGRI Kungkung, lahir Sanggar Binduana. Di era 1980-an hingga 1990-an, Sanggar Binduana kerap menggelar apresiasi sastra dan pentas drama di sekolah, banjar-banjar, mengisi pentas drama di TVRI Denpasar (kini TVRI Bali) dan Pesta Kesenian Bali (PKB). Sanggar Binduana juga ikut mendukung produksi sinema televisi, “Geger Semarapura” (1993) dan menerbitkan buku komik Lebur ring Klungkung (2003).
“Nama Binduana itu diambil dari nama sebuah terowongan yang membelah tempat berdirinya SMP PGRI Klungkung yang kini menjadi markas SMA Paris,” kata Kepala SMAS Paris Klungkung, IBG Parwita.
Acara Pesta Baca Puisi berlangsung sederhana. Para siswa dan guru duduk bersama di halaman sekolah. Beberapa siswa dan guru tampil membaca puisi pilihannya sendiri. Acara dipandu I Wayan Suartha, pendiri Sanggar Binduana yang kini menjadi Ketua Komite SMAS Paris (julukan SMAS Pariwisata PGRI Dawan Klungkung). Dia ikut membaca puisi, begitu juga sahabatnya, IBG Ida Bagus Gde Parwita yang kini menjabat Kepala SMAS Paris. Turut hadir sastrawan Karangasem yang kini bermukim di Klungkung, IBW Widiasa Keniten.
“Kita rayakan Sumpah Pemuda dengan baca puisi karena Sumpah Pemuda itu sendiri adalah puisi terindah bangsa Indonesia,” kata Suartha.
Sastrawan sekaligus pengawas SMA/SMK Kabupaten Klungkung, IBW Widiasa Keniten mengapresiasi kegiatan Pesta Puisi Bulan Bahasa di SMAS Paris. Menurutnya, kegiatan ini penting digelar untuk mendekatkan generasi muda dengan sastra sebagai kekayaan budaya bangsa. “Selain itu, secara praktis, kegiatan seperti ini mengingatkan generasi muda Klungkung, khususnya siswa SMA Paris, bahwa tanah kelahiran mereka, Klungkung ini merupakan kota sastra, kota keindahan,” kata Widiasa Keniten.
Selain pesta baca puisi, pada saat itu juga diadakan perayaan hari ulang tahun sejumlah siswa SMAS Paris yang hari ulang tahunnya pada tanggal tersebut. Ada dua orang siswa yang berulang tahun. Pihak panitia menyediakan kue ulang tahun. Siswa yang berulang tahun meniup lilin di tengah-tengah acara. Dia mengaku senang karena ulang tahunnya dirayakan bersama di sekolah. (b./prw)
- Laporan; berita pariwara
- Foto: istimewa
- Penyunting: I Made Sujaya
