Menu

Mode Gelap
Keragaman Fantasi dalam Festofantasy HUT ke-39 SMA Paris Edukasi Kesejahteraan Hewan, Ajak Anak-anak Kenali Zoonosis Kirab Nasionalisme Hari Kemerdekaan ala Desa Adat Kedonganan Baca Puisi Tak Sekadar Intonasi, Tapi Interpretasi: Dari LBP FULP se-Bali 2023 “Duwe” Desa Adat, Krama dan Prajuru Adat Wajib Bentengi LPD

Bali Pariwara · 27 Okt 2013 12:11 WITA ·

Pasraman Santi Wana Legian, Benteng Budaya Bali di Kampung Turis


					Penyerahan sumbangan bibit pohon langka dari Hotel All Seasons Legian kepada Pasraman Santi Wana Legian. Perbesar

Penyerahan sumbangan bibit pohon langka dari Hotel All Seasons Legian kepada Pasraman Santi Wana Legian.

Kekhawatiran banyak pihak mengenai makin pudarnya nafas budaya Bali di kawasan wisata Badung Selatan, termasuk Legian, hingga kini tetap membiak. Namun, bagi masyarakat Legian, kekhawatiran itu menjadi cambuk untuk menunjukkan bahwa budaya Bali masih bertumbuh di tanah kelahiran mereka. Salah satu upaya yang ditempuh melalui Pasraman Çanti Wana Legian.

“Pasraman Çanti Wana merupakan banteng budaya Bali di Legian,” kata Ketua Pasraman Çanti Wana Legian, Drs. I Nyoman Sarjana di sela-sela peringatan HUT ke-17 pasraman tersebut, Minggu, 27 Oktober 2013.

Dijelaskan Sarjana, Pasraman Çanti Wana Legian didirikan 27 Oktober 1996 lalu. Pendirinya tiada lain Bendesa Adat Legian saat itu, I Wayan Sekur (alm.). Tujuan pendirian pasraman yakni sebagai media pembinaan dan pembelajaran adat, budaya, tradisi dan agama Hindu bagi krama Desa Adat Legian, terutama anak-anak muda.

“Jadi, sebelum kini pemerintah menggalakkan program pasraman kilat, Legian sudah membentuknya, bahkan melembagakannya secara resmi di bawah desa adat,” kata Sarjana.

Itu sebabnya, para pengurus berkomitmen untuk secara rutin memperingati HUT Pasraman Çanti Wana Legian. Hal ini sebagai bentuk penghargaan dan terima kasih atas pemikiran dan buah karya I Wayan Sekur selaku pendiri Pasraman Çanti Wana Legian.

HUT ke-17 kali ini diisi dengan kegiatan sederhana berupa bersih-bersih dan mapejati di Pasraman Çanti Wana Legian. Kegiatan ini diikuti para pengurus pasraman, guru-guru SIP School Legian, serta pihak Hotel All Season Legian.

Memang, saat itu pihak Hotel All Season Legian menyumbangkan sejumlah pohon langka, seperti pohon badung, pohon kaliasem, dan ceroring. Pohon-pohon itu ditanam di areal pasraman.

Sarjana berterima kasih atas kepedulian Hotel All Seasons Legian menyumbangkan pohon langka. Dia berharap pohon-pohon langka itu akan tumbuh dan lestari sampai kapan pun. “Areal Pasraman Çanti Wana merupakan paru-parunya Legian. Jadi, tepat pohon-pohon langka ini ditanam di sini,” tegas Sarjana didampingi para pengurus pasraman lainnya, seperti  Sekretaris, I Wayan Sueta; Bendahara, I Nyoman Dira; serta anggota, I Kadek Suardana, I Nengah Bina, dan I Wayan Sumita. (b./adv)

Artikel ini telah dibaca 101 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Keragaman Fantasi dalam Festofantasy HUT ke-39 SMA Paris

20 Agustus 2023 - 05:24 WITA

Edukasi Kesejahteraan Hewan, Ajak Anak-anak Kenali Zoonosis

18 Agustus 2023 - 22:44 WITA

MPLS di SMA Paris Klungkung, Siswa Baru Diajak Jauhi Perundungan

15 Juli 2023 - 11:47 WITA

Kolaborasi Pasraman Citta Dharma Santi dan LPD Kedonganan Gelar “Pangruwatan Sapuh Leger”

29 April 2023 - 19:01 WITA

Hujan Tangis Warnai Apel Puputan Klungkung SMA Paris

28 April 2023 - 23:30 WITA

SMA Paris, Pilihan Pas dengan 5 Plus 7 Keunggulan

15 April 2023 - 12:17 WITA

Trending di Bali Pariwara