Menu

Mode Gelap
50 Pengabdi Seni dan Budaya Desa Peliatan Dianugerahi Abisatya Sani Nugraha Meningkatkan Martabat Pendidikan Pertanian di Tengah Dominasi Pariwisata Begini Kronologi Perang Puputan Margarana, 20 November 1946 Tanaman Cabai di Beranda Ruang Kelas: Catatan Harian dari SMKN 1 Petang Cemerlang SMA Paris di Usia 40 Tahun

Sarwa Prani · 30 Mei 2021 07:29 WITA ·

“Kayu Sugih”, Sarana “Banten Tukon” dan Penawar Racun


					“Kayu Sugih”, Sarana “Banten Tukon” dan Penawar Racun Perbesar

Kayu sugih. (balisaja.com/Ketut Jagra)

Oleh: KETUT JAGRA

Entah kenapa masyarakat Bali menyebut tanaman ini sebagai don kayu sugih. Namun, dalam bahasa Indonesia, tanaman ini disebut sebagai daun suji. Nama ilmiahnya, Pleomele angustifolia N.E. Brown.

Di Bali, don kayu sugih merupakan salah satu tanaman banten. Daunnya biasa digunakan untuk kelengkapan penjor, banten tukon, banten durmanggala agung, negtegangdan banten lainnya.

Lazimnya, don kayu sugih digunakan untuk pewarna makanan alami. Orang Bali biasanya menggunakan kayu sugih untuk membuat tape (tapai) ketan atau beras. Don kayu sugih memberikan warna hijau pada tape

Selain itu, kayu sugih juga memiliki khasiat obat, terutama bagian daun dan akarnya. Tumbuhan ini memiliki rasa yang tidak pahit, berbau harum dan bersifat dingin. Daun suji mengandung zat saponin dan flavonoid.

Daun suji bisa untuk mengobati disentri dan beri-beri. Caranya, cuci bersih sekitar 20 gram daun suji segar. Selanjutnya rebus dengan dua gelas air sampai tersisa segelas saja. Setelah itu, dinginkan, saring lalu diminum sekaligus satu kali sehari.

Cara pengolahan yang sama juga bisa untuk obat kencing nanah. Cuci sekitar 20 gram daun suji segar. Selanjutnya rebus dengan segelas air sampai airnya hanya tersisa setengah gelas. Dinginkan rebusan itu, saring lalu minum sekaligus. Lakukan hal ini dua kali sehari masing-masing setengah gelas.

Nyeri haid juga dapat diobati dengan don kayu sugih. Caranya, tidak jauh berbeda dengan cara pengolahan untuk obat disentri dan kencing nanah. Cuci bersih sekitar 20 gram daun suji segar lalu rebus dengan dua gelas air sampai tersisa segelas saja. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus. Hanya takarannya segelas sehari.

Bagian akar daun suji bisa untuk mengobati nyeri lambung dan sebagai penawar racun. Untuk nyeri lambung, Anda juga perlu mencari sekitar 20 gram akar daun suji. Selanjutnya cuci bersih, lalu direbus dengan dua gelas air sampai tersisa hanya segelas saja. Dinginkan rebusan itu, saring lalu minum sekaligus dua kali sehari masing-masing setengah gelas.

Sebagai penawar racun, yang dibutuhkan juga sekitar 20 gram akar daun suji segar. Rebus dengan dua gelas air sampai tersisa segelas saja. Dinginkan, saring, lalu minum sekaligus segelas sehari.

Daun suji termasuk golongan habitus perdu dengan tinggi sekitar 4 meter. Batangnya tegak berkayu beralur melintang. Daunnya tunggal berseling lanset, ujungnya runcing, pangkal memeluk batang. Bunganya majemuk di ujung cabang, bentuk tandan warna putih keunguan.

Untuk perbanyakan tumbuhan daun suji bisa ditempuh dengan cara menanam biji, cangkokan dan okulasi. Namun, cara okulasi disebut-sebut sebagai cara yang terbaik. Tumbuhan daun suji biasanya tumbuh baik pada tempat-tempat tertentu dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.

Perawatan tumbuhan daun suji tidak terlalu sulit. Cukup disiram dengan air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan ini memerlukan banyak air. Selain itu, tumbuhan habitus perdu ini membutuhkan tempat yang sedikit terlindung dari sinar matahari. (b.)

_______________________________

Penyunting: NYOMAN SAMBA

 

http://feeds.feedburner.com/balisaja/pHqI
Artikel ini telah dibaca 955 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Legenda “Bekul” dari Bukit Badung

29 Agustus 2016 - 22:52 WITA

“Ratna” (Kenop), Bunga Antibatuk dan Antiasma

21 November 2013 - 03:49 WITA

Jempiring, Maskot Denpasar yang Berkhasiat Mengobati Kencing Manis

15 November 2013 - 22:31 WITA

Base ‘Daun Sirih’, Si Pipih Pengusir Bau Mulut

13 Agustus 2013 - 03:01 WITA

“Tibah ” (Mengkudu), Obat Maag dan Darah Tinggi

8 Maret 2011 - 03:10 WITA

Daun Ungu: Pembasmi Ambeien dan Sarana Banten Sakaruna

11 Desember 2007 - 05:04 WITA

Trending di Sarwa Prani