Kayu sugih. (balisaja.com/Ketut Jagra) |
Oleh: KETUT JAGRA
Entah kenapa masyarakat Bali menyebut tanaman ini sebagai don kayu sugih. Namun, dalam bahasa
Di Bali, don kayu sugih merupakan salah satu tanaman banten. Daunnya biasa digunakan untuk kelengkapan penjor, banten tukon, banten durmanggala agung, negtegangdan banten lainnya.
Lazimnya, don kayu sugih digunakan untuk pewarna makanan alami. Orang Bali biasanya menggunakan kayu sugih untuk membuat tape (tapai) ketan atau beras. Don kayu sugih memberikan warna hijau pada tape.
Selain itu, kayu sugih juga memiliki khasiat obat, terutama bagian daun dan akarnya. Tumbuhan ini memiliki rasa yang tidak pahit, berbau harum dan bersifat dingin. Daun suji mengandung zat saponin dan flavonoid.
Daun suji bisa untuk mengobati disentri dan beri-beri. Caranya, cuci bersih sekitar 20 gram daun suji segar. Selanjutnya rebus dengan dua gelas air sampai tersisa segelas saja. Setelah itu, dinginkan, saring lalu diminum sekaligus satu kali sehari.
Cara pengolahan yang sama juga bisa untuk obat kencing nanah. Cuci sekitar 20 gram daun suji segar. Selanjutnya rebus dengan segelas air sampai airnya hanya tersisa setengah gelas. Dinginkan rebusan itu, saring lalu minum sekaligus. Lakukan hal ini dua kali sehari masing-masing setengah gelas.
Nyeri haid juga dapat diobati dengan don kayu sugih. Caranya, tidak jauh berbeda dengan cara pengolahan untuk obat disentri dan kencing nanah. Cuci bersih sekitar 20 gram daun suji segar lalu rebus dengan dua gelas air sampai tersisa segelas saja. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus. Hanya takarannya segelas sehari.
Bagian akar daun suji bisa untuk mengobati nyeri lambung dan sebagai penawar racun. Untuk nyeri lambung, Anda juga perlu mencari sekitar 20 gram akar daun suji. Selanjutnya cuci bersih, lalu direbus dengan dua gelas air sampai tersisa hanya segelas saja. Dinginkan rebusan itu, saring lalu minum sekaligus dua kali sehari masing-masing setengah gelas.
Sebagai penawar racun, yang dibutuhkan juga sekitar 20 gram akar daun suji segar. Rebus dengan dua gelas air sampai tersisa segelas saja. Dinginkan, saring, lalu minum sekaligus segelas sehari.
Daun suji termasuk golongan habitus perdu dengan tinggi sekitar 4 meter. Batangnya tegak berkayu beralur melintang. Daunnya tunggal berseling lanset, ujungnya runcing, pangkal memeluk batang. Bunganya majemuk di ujung cabang, bentuk tandan warna putih keunguan.
Untuk perbanyakan tumbuhan daun suji bisa ditempuh dengan cara menanam biji, cangkokan dan okulasi. Namun, cara okulasi disebut-sebut sebagai cara yang terbaik. Tumbuhan daun suji biasanya tumbuh baik pada tempat-tempat tertentu dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.
Perawatan tumbuhan daun suji tidak terlalu sulit. Cukup disiram dengan air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan ini memerlukan banyak air. Selain itu, tumbuhan habitus perdu ini membutuhkan tempat yang sedikit terlindung dari sinar matahari. (b.)
_______________________________
Penyunting: NYOMAN SAMBA