Labda Pacingkreman Desa (LPD) Desa Adat Kedonganan ternyata tidak hanya memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada krama ngarep (warga adat), tetapi juga nasabah yang berstatus sebagai krama tamiu yaitu warga adat Bali dari luar Desa Adat Kedonganan yang tinggal atau bekerja di wawengkon Desa Adat Kedonganan. Namun, krama tamiu yang menerima bantuan bahan kebutuhan pokok itu mesti memenuhi sejumlah syarat, yakni memiliki saldo tabungan atau deposito dalam jumlah tertentu serta bersedia tidak menarik dananya selama masa tanggap darurat pandemi coronavirus desease 2019 (covid-19). Bantuan itu diserahkan Kamis (9/4) dan Jumat (10/4).
Manggala LPD Desa Adat Kedonganan, I Ketut Madra menjelaskan selain karena dukungan krama ngarep, kemajuan LPD Kedonganan juga karena dukungan krama tamiu. Para krama tamiu itu selama ini menyimpan dana atau peminjam di LPD Kedonganan karena kepercayaan dan keberadaan mereka dipertanggungjawabkan (kakuwubang) oleh krama ngarep di Desa Adat Kedonganan. Banyak di antara mereka bekerja di wilayah Kedonganan dan sekitarnya, terutama di sektor pariwisata, sehingga turut terdampak pandemi covid-19. Karena itu, imbuh Madra, LPD Kedonganan turut berbagi beban dengan mereka saat kondisi susah seperti sekarang.
“Syarat dan ketentuannya berbeda dengan krama ngarep. Krama tamiu itu mesti sudah lama menjadi nasabah dan saldo tabungan dan atau depositonya tidak boleh ditarik dalam jumlah tertentu di LPD Kedonganan selama masa tanggap darurat pandemi covid-19. Ini sejenis insentif yang diberikan LPD Kedonganan atas loyalitas krama tamiu tersebut,” beber Madra.
Lantaran adanya bantuan kebutuhan pokok kepada krama tamiu, total krama yang menerima bantuan sebanyak 1.864 krama: 1.126 krama ngarep dan 738 krama tamiu. Bantuan kebutuhan pokok yang diberikan meliputi tujuh jenis, yakni beras, kopi, gula, mie instan, minyak goreng, dan air mineral. Total bantuan kebutuhan pokok senilai kurang lebih Rp 540 ribu per krama. Rencananya bantuan diberikan selama tiga bulan sejak April hingga Juni mendatang. Karena itu, total dana yang disiapkan LPD Kedonganan senilai Rp 3,5 miliar. Sumber dana berasal dari labdha LPD Kedonganan pada tahun 2019.
Baca juga: Tak Hanya Keringanan Pembayaran Kredit, LPD Kedonganan Juga Berikan Sembako Gratis Selama Tiga Bulan
Baca juga: Tak Hanya Keringanan Pembayaran Kredit, LPD Kedonganan Juga Berikan Sembako Gratis Selama Tiga Bulan
“Ini wujud nyata dari hakikat LPD sebagai lembaga keuangan komunitas adat dengan prinsip dari, oleh, dan untuk krama adat. Berbagi kebutuhan pokok ini juga pengejawantahan dari filosofi LPD Kedonganan, yakni gilik saguluk salunglung sabayantaka atau rasa senasib sepenanggungan,” kata Madra.
Bendesa Desa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha mengatakan program bantuan bahan kebutuhan pokok kepada krama ngarep dan nasabah krama tamiu ini merupakan wujud sinergi antara Desa Adat dan LPD Kedonganan yang dilandasi prinsip kegotong-royongan. Pasalnya, akibat pandemi covid-19, krama Desa Adat Kedonganan benar-benar kehilangan penghasilan setelah industri pariwisata rontok. “Kita coba dulu tiga bulan. Nanti tentu kita lihat perkembangan situasinya,” kata Mertha.
Sejumlah krama Desa Adat Kedonganan mengaku senang dan berterima kasih menerima bantuan kebutuhan pokok dan keringanan atau penundaan pembayaran kredit dari LPD Kedonganan. Salah seorang krama Desa Adat Kedonganan, Putu Suwendra berharap LPD Kedonganan bisa terus berperan dalam momen-momen krusial, seperti pandemi covid-19, sehingga kehadiran LPD semakin dirasakan manfaatnya oleh krama.
Hal senada juga diungkapkan Kartika. Bantuan kebutuhan pokok dan keringanan pembayaran kredit dari LPD Kedonganan disebutnya lumayan membantu beban warga yang kini banyak kena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan di tempatnya bekerja. “Apalagi juga ada penundaan pembayaran utang, ini sangat membantu warga,” kata Kartika.
Kepala Lingkungan Kertayasa, Komang Alit mengatakan dalam situasi sulit seperti sekarang, kehadiran LPD sangat dirasakan krama. Karena itu, dia berterima kasih kepada Desa Adat dan LPD Kedonganan yang telah mau membantu warga. “Semoga LPD tetap ajeg dan krama sejahtera,” kata Alit. (b.)
___________________________
Teks: Sujaya
Foto: LPD Kedonganan
http://feeds.feedburner.com/balisaja/pHqI