Sabtu, 4 Juni 2022, sekolah-sekolah baru saja rapotan. Liburan pun dimulai. Anak-anak sekolah menyambutnya dengan riang.
Kegembiraan menutup tahun ajaran dan memasuki masa liburan juga menyelimuti anak-anak sekolah dasar (SD) di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Namun, bagi mereka, liburan sekolah tak hanya berarti bebas dari beban pelajaran di sekolah, tapi juga membuka kembali keriangan berliterasi di Komunitas Desa Belajar Bali (KDBB) yang bermarkas di desa mereka. Sudah dua tahun mereka tak mengikuti kegiatan literasi di komunitas yang didirikan dan dikelola dosen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, I Wayam Artika, karena pandemi.
Tampaknya karena itulah manakala KDBB kembali menggelar kegiatan literasi akar rumput, anak-anak itu bersemangat datang. Sebagian datang sendiri, sebagian diantar orang tua. Setidaknya 60 siswa SD di seputaran Batungsel bergabung dengan wajah berbinar-binar.
“Ini kegiatan pertama kami pascapandemi. Selama pandemi, kami vakum karena adanya pembatasan kegiatan,” kata Artika.
Kegiatan literasi kali ini melibatkan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah (PBID), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Denpasar. Sedikitnya 23 mahasiswa ditemani belasan dosen menjadi volunter untuk berbagi bersama anak-anak komunitas. Kegiatan literasi memadukam aktivitas belajar sambil bermain. Selain itu, mereka juga mengikuti workshop pengelolaan kegiatan literasi akar rumput bersama Artika.
Ketua Prodi PBID FKIP UPMI, I Kadek Adhi Dwipayana menjelaskan kegiatan mahasiswa di Komunitas Desa Belajar Bali di Batungsel merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Program ini bertujuan mengenalkan mahasiswa dengan kegiatan industri atau komunitas yang berhubungan dengan disiplin ilmunya, yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Pesertanya mahasiswa semester VI.
“Komunitas Desa Belajar Bali di Batungsel merupakan komunitas literasi berbasis lingkungan yang aktif berkegiatan. Kami ajak mahasiswa ke sini agar mereka tak hanya belajar bagaimama mengelola kegiatan literasi dari pendiri dan pengelola komunitas, tapi ikut juga berbagi pengalaman bersama-sama anak komunitas,” beber Adhi Dwipayana.
Dekan FKIP UPMI yang diwakili Wakil Dekan III, I Ketut Muada berterima kasih kepada Komunitas Desa Belajar Bali karena sudah menerima mahasiswa PBID melaksanakan KKL. Selain menimba ilmu dan pengalaman secara langsung di masyarakat, mahasiswa juga bisa berbagi apa yang sudah dipelajari selama ini di kampus.
“Harapan kami, kegiatan KKL berkontribusi untuk memperkuat kompetensi mahasiswa dan tentu saja menjadi bekal bagi mereka untuk mengapai sukses,” tandas Muada didampingi WD II, I Nyoman Waga dan Ketua BPM FKIP, I Nengah Sukawidana.
Literasi Menemukan Sesuatu yang Baru
Artika mengapresiasi program KKL Prodi PBID FKIP UPMI di tempatnya. Menurut Artika, KDBB selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki perhatian pada kegiatan literasi.
“Tapi, kami prinsipnya tidak ingin hanya memberi, justru kami ingin menerima dari siapa pun yang ingin beraktivitas literasi di sini. Kami harapkan siapa pun ke sini, membawa program sehingga anak-anak komunitas mendapatkan pengalamam baru, mengenal pengetahuan baru. Mahasiswa UPMI hari ini datang membawa program sehingga memberi anak-anak kami pengalaman baru,” ujar Artika.
Menurut Artika, hakikat kegiatan literasi sebenarnya bukan sekadar membaca dan menulis, tapi mendapatkan sesuatu yang baru dari berbagai sumber tekstual lalu memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Karena itu, kegiatan literasi yang baik mesti kontekstual dengan lingkungan dan kebutuhan.
“Di Komunitas Desa Belajar Bali, literasi dihayati dan dialami sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” imbuh Artika yang dikenal sebagai tutor kegiatan literasi di Balai Bahasa Bali.
Salah seorang mahasiswa, I Dewa Gede Fatur Tri Gita mengaku senang mengikuti kegiatan KKL di Komunitas Desa Belajar Bali di Batungsel. Selain relevan dengan bidang ilmu yang dipelajari, KKL dengan kegiatan literasi bersama komunitas memberi pengalaman berharga. “Kami senang karena langsung berinteraksi dengan anak-anak, belajar bersama mereka dan mendapat pengetahuan dan inspirasi dari pengelola komunitas,” kata Dewa Fatur.
KKL PBID FKIP UPMI berlangsung dua hari, 4-5 Juni 2022. Selain program literasi akar rumput di Komunitas Desa Belajar Bali, mahasiswa juga mengadakan kegiatan Malam Sastra di Kebun Kita Bali Padangan. Selain itu, ada juga kunjungan edukatif ke Sekolah Minggu Desa Padangan serta Wihara Budha Giri. (b.)