Menu

Mode Gelap
50 Pengabdi Seni dan Budaya Desa Peliatan Dianugerahi Abisatya Sani Nugraha Meningkatkan Martabat Pendidikan Pertanian di Tengah Dominasi Pariwisata Begini Kronologi Perang Puputan Margarana, 20 November 1946 Tanaman Cabai di Beranda Ruang Kelas: Catatan Harian dari SMKN 1 Petang Cemerlang SMA Paris di Usia 40 Tahun

Bali Jani · 10 Des 2015 23:11 WITA ·

Bali Kini Miliki Dua Bupati Perempuan


					Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri (kiri) dan Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti (kiri). (balisaja.com/net) Perbesar

Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri (kiri) dan Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti (kiri). (balisaja.com/net)

Sejarah baru kini dicatat Bali di ajang pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) serentak tahun 2015. Hasil penghitungan cepat hingga hari ini (11/12), menunjukkan kemenangan untuk dua kandidat yang mengusung perempuan sebagai calon bupati. Keduanya, Ni Putu Eka Wiryastuti, calon bupati Tabanan yang berpasangan dengan Komang Gde Sanjaya dan Gusti Ayu Mas Sumatri, calon bupati Karangasem yang berpasangan dengan Wayan Artha Dipa.

Eka Wiryastuti merupakan calon petahana (incumbent) yang diusung PDI Perjuangan. Sementara Mas Sumatri, pendatang baru yang didukung Partai Nasdem dan Hanura. Mas Sumatri sebelumnya juga kader PDI Perjuangan yang duduk di DPRD Karangasem tetapi dipecat partainya karena memutuskan diusung partai lain sebelum PDI Perjuangan mengumumkan calon yang diusung.

Perolehan suara para perempuan calon bupati ini juga cukup signifikan. Eka Wiryastuti meraup sekitar 64, 28%, sedangkan Mas Sumatri meraih 40,76%. Kemenangan Eka Wiryastuti tampaknya ditopang modal sebagai petahana dan kuatnya mesin partai.

Yang mengejutkan tentu saja Mas Sumatri yang meskipun tidak didukung partai politik yang tidak dominan tetapi mampu mengungguli calon-calon partai besar. Keunggulan Mas Sumatri tampaknya ditopang modal personal di samping tim kampanye yang kuat. Kemenangan Mas Sumatri di Karangasem memperkuat tesis pemilukada merupakan pertarungan figur.

Apa yang bisa dibaca dari keberhasilan dua perempuan calon bupati ini? Masyarakat Bali yang dikenal sangat kuat dengan kultur paternalistik patriarki tampaknya mulai terbuka dengan pandangan kesetaraan gender, termasuk dalam bidang politik. Hal ini terutama sangat kuat terlihat di Karangasem yang nota bene dianggap cukup kuat merepresentasikan budaya paternalistik patriarki.

Bali memang memiliki sejarah memberikan tempat pada perempuan dengan kualitas figur yang kuat untuk tampil sebagai pemimpin. Pada masa Bali Kuno, Sakalindu Kirana adalah raja perempuan pertama dinasti Warmadewa. Klungkung juga pernah memiliki raja perempuan yang perkasa memimpin Perang Kusamba, Dewa Agung Istri Kanya.

Yang menarik lagi, kemenangan dua perempuan kandidat bupati ini terjadi di bulan Desember, bulan yang secara tradisi Indonesia dimaknai sebagai bulan keramat para ibu-ibu Indonesia. Ini peristiwa penting yang patut dicatat dalam sejarah Bali, memang. (b.)

  • Penulis: Ketut Jagra
Artikel ini telah dibaca 462 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kalangan Muda Kurang Berminat Kunjungi Bulan Bahasa Bali

8 Januari 2025 - 22:28 WITA

50 Pengabdi Seni dan Budaya Desa Peliatan Dianugerahi Abisatya Sani Nugraha

27 Desember 2024 - 09:00 WITA

Festival Literasi Akar Rumput 2024: Safari Literasi Berbasis Komunitas di Empat Kabupaten

4 Oktober 2024 - 21:13 WITA

Digelar 23-25 Juli 2024, Rare Bali Festival Usung Tema “Tribute to Made Taro”

27 Juni 2024 - 22:23 WITA

Mengenang Kembali Dedikasi Maestro I Gusti Nyoman Lempad

27 Juni 2024 - 21:18 WITA

Tunduk Pada Pararem, LPD Kedonganan Terapkan Laporan Keuangan Adat

26 Februari 2024 - 15:18 WITA

Trending di Bali Jani